Friday, April 9, 2010

Teman Si Pelangi, Sahabat Sang Gerimis

Sejak dilahirkan
Mula mengenal alam
Dunia warna warni
Warna si indah
Warni si pelangi
Tiap petang menjenguk
Luar tingkap hujan ribut
Terlena dibuaian
Botol susu terjatuh menyentap lamunan
Bingkas dari tempat beradu
Menjengah di muka pintu

"Eh...hujan dah berhentilah?"

Pujuk rakan, sinar mentari...

"Wah! ada pelangi lagi!"

Itu aku...monolog diri tak pernah mati
Tersenyum melihat pelangi
Kiri kananku tak diendah lagi
Masakan ibu teriak tidak peduli
Biarlah aku nak rasa semua ini
Jangan panggil namaku lagi!
Jangan teriak nanti ayah dengarlah!

Ibu melihat dari jauh
Memasang mata tak pernah terleka
Aku berlari melompat sesuka hati
Temanku si warna warni yang kaku melantun diri
Dikejar kesana kemari
Tertawa sendiri dalam dunia penuh imaginasi

Senja melabuh tirai
Azan merawang dilangit jingga
Tanpa dijerit
Tanpa diteriak
Aku pantas pulang
Temui ayah yang bercekak pinggang

"Tidak mengapa...Aku pulang tepat pada masa.
Tidak perlu takut.Rotan sudah aku sorokkan."

Tertawa sendirian
Menatap awan kelabu
Bukan murung
Bukan cemburu
Imaginasi melakar dan jiwaku teruja
Sabar menanti
Pasti si warni pelangi datang kembali
Pelangi, temanku tak pernah berbicara
Namun aku mengerti dia di setiap jalur warna

Ibu tajam memerhati
Kain jemuran perhatian diberi
Masa berlalu pantas

"Eh...langit cerah? Mengapa ada rintik air turun?"

Menyusup ruang belakang rumah
Tempat kecil namun indah
Juraian air dingin menitis di ubun
Terasa nyaman dihati terlalu gembira
Memercik dingin air seluruh tubuhku
Melompat mahu merentap butir kilau dari langit

Gerimis, sahabat pilu namun bererti
Bukan pilu yang ku lihat
Aku faham dirimu itu mendamaikan jiwa
Walau engkau tak pernah berbicara
Jangan pilu lagi gerimis
Aku pasti datang setiap kali langit menangis
Aku sahabatmu sekarang
Jangan berhenti, luahkan apa yang bersarang

Puas berbicara?
Aku pulang, ibu tiada --

"Bagus! Mahu salin pakaian, boleh lena."

Menatap langit makin membiru
Aku mengerti, si gerimis sudah berlalu
Mungkin dia bersama teman di balik awan
Terlena disisi ibu, ditemani kalbu yang aman.

2 comments: